Nama : Dian Surya Rahmadani
NIM : 1161020
Prodi : Manajemen B 2011
Mata Kuliah : Total
Quality Manajement
Dosen : Drs. Moch Thamrin Bey, M.Si
Orientasi
Bisnis dan Paradigma Profit
Pada
dasarnya bisnis dijalankan dengan tujuan
untuk mendapatkan keuntungan (profit). Setelah keuntungan atau profit
telah tercapai/ didapat perusahaan, maka muncul dua orientasi bisnis yaitu
untuk kelangsungan hidup bisnis itu sendiri dan untuk pemupukan dana.
1. Kelangsungan
Bisnis
Jika suatu bisnis sudah berkembang dan produk sudah
disukai konsumen. Maka pebisnis harus bisa menerapkan strategi untuk menjaga
kelangsungan bisnisnya dimasa mendatang. Mengingat bahwa suatu produk memiliki
sebuah siklus dimana produk tidak akan terus bertahan di posisi atas,
adakalanya produk tersebut mengalami penurunan. Untuk menyikapi persoalan
tersebut ada strategi yang dapat dijalankan, salah satunya adalah strategi
ekspansi dimana strategi ini merupakan strategi pengembangan produk, perluasan
pasar, dan peningkatan fungsi perusahaan sehingga aktivitas perusahaan dapat
meningkat. Menurut saya penerapan
strategi ekspansi dirasa paling tepat
untuk terus menjaga kelangsungan bisnis.
2. Pemupukan
Dana
Seiring berjalannya suatu bisnis, seorang pebisnis
cenderung memiliki keingingan untuk mendapatkan profit yang lebih. Mengapa demikian ? salah satu alasannya
adalah untuk pemupukan dana yang dapat digunakan untuk mengembangkan bisnisnya
menjadi lebih besar lagi. Alternatif yang paling sering digunakan para pebisnis
adalah investasi. Banyak dari mereka yang menginvestasikan asetnya , baik
berupa Uang tunai (dalam bentuk tabungan deposito), saham, maupun asset fisik.
Selain untuk tujuan mendapatkan keuntungan, para pebisnis juga melakukan
investasi untuk memperoleh keuntungan dimasa yang akan datang.
Paradigma
Profit sejatinya merupakan suatu pandangan mengenai keuntungan / laba / profit
suatu perusahaan. Terdapat dua pandangan terkait hal tersebut. Antara lain :
1. Minimizing Cost Maximazing Profit
Dalam konteks Minimizing
Cost Maximazing Profit perusahaan melakukan penekanan biaya produksi.
Caranya adalah dengan memproduksi secara masal. Dengan memproduksi secara masal
maka biaya tetap dalam proses produksi dapat ditekan. Sehingga harga per unit
produk menjadi lebih rendah. Dengan melempar produk dengan harga yang murah,
maka secara konsep keuntungan yang diperoleh perusahaan akan lebih maksimal.
Kerap kali pandangan Minimizing Cost
Maximazing Profit mengorbankan Mutu
dari suatu produk guna memperoleh profit yang sebesar-besarnya. Pandangan Minimizing
Cost Maximazing Profit sangat cocok diterapkan pada pasar yang sensitif
terhadap harga. Dimana harga menjadi satu-satunya faktor penentu pengambilan
keputusan.
2. Customer Statisfaction
Konsep Customer
Statisfaction merupakan konsep dimana perusahan menjadikan kepuasan pelanggan sebagai fokus
untuk memperoleh profit. Tujuan konsep Customer
Statisfaction adalah sangat jelas. Yaitu untuk memenuhi kebutuhan,
keinginan dan harapan pelanggan sehingga dapat menciptakan pembelian ulang atau
yang lebih sering kita sebut sebagai kesetiaan atau loyalitas terhadap produk.
Faktor yang paling penting untuk menciptakan kepuasan
pelanggan adalah dengan menjaga Kualitas. Mulai dari kualitas input, proses,
output sampai dengan kualitas pelayanan ( service ).
Produk
serta Layanan yang berkualitas akan sangat berpengaruh terhadap kepuasan
konsumen. Semakin tinggi kualitas suatu produk maka kepuasan yang dirasakan
konsumen akan semakin meningkat. Efek domino yang ditimbulkan dari kepuasan
konsumen adalah terciptanya loyalitas terhadap produk dan secara otomatis akan
meningkatkan profit yang diperoleh perusahaan.
0 komentar:
Posting Komentar