Minggu, 24 Mei 2015

Orientasi Bisnis dan Paradigma Profit (Total Quality Manajemen)



Nama                    : Dian Surya Rahmadani
NIM                        : 1161020
Prodi                     : Manajemen B 2011
Mata Kuliah         : Total Quality Manajement
Dosen                   : Drs. Moch Thamrin Bey, M.Si






 
Orientasi Bisnis dan Paradigma Profit
Pada dasarnya bisnis dijalankan dengan tujuan  untuk mendapatkan keuntungan (profit). Setelah keuntungan atau profit telah tercapai/ didapat perusahaan, maka muncul dua orientasi bisnis yaitu untuk kelangsungan hidup bisnis itu sendiri dan untuk pemupukan dana.
1.    Kelangsungan Bisnis
Jika suatu bisnis sudah berkembang dan produk sudah disukai konsumen. Maka pebisnis harus bisa menerapkan strategi untuk menjaga kelangsungan bisnisnya dimasa mendatang. Mengingat bahwa suatu produk memiliki sebuah siklus dimana produk tidak akan terus bertahan di posisi atas, adakalanya produk tersebut mengalami penurunan. Untuk menyikapi persoalan tersebut ada strategi yang dapat dijalankan, salah satunya adalah strategi ekspansi dimana strategi ini merupakan strategi pengembangan produk, perluasan pasar, dan peningkatan fungsi perusahaan sehingga aktivitas perusahaan dapat meningkat. Menurut  saya penerapan strategi ekspansi  dirasa paling tepat untuk terus menjaga kelangsungan bisnis.
2.    Pemupukan Dana
Seiring berjalannya suatu bisnis, seorang pebisnis cenderung memiliki keingingan untuk mendapatkan profit yang lebih.  Mengapa demikian ? salah satu alasannya adalah untuk pemupukan dana yang dapat digunakan untuk mengembangkan bisnisnya menjadi lebih besar lagi. Alternatif yang paling sering digunakan para pebisnis adalah investasi. Banyak dari mereka yang menginvestasikan asetnya , baik berupa Uang tunai (dalam bentuk tabungan deposito), saham, maupun asset fisik. Selain untuk tujuan mendapatkan keuntungan, para pebisnis juga melakukan investasi untuk memperoleh keuntungan dimasa yang akan datang.

Paradigma Profit sejatinya merupakan suatu pandangan mengenai keuntungan / laba / profit suatu perusahaan. Terdapat dua pandangan terkait hal tersebut. Antara lain :
1.    Minimizing Cost Maximazing Profit
Dalam konteks Minimizing Cost Maximazing Profit perusahaan melakukan penekanan biaya produksi. Caranya adalah dengan memproduksi secara masal. Dengan memproduksi secara masal maka biaya tetap dalam proses produksi dapat ditekan. Sehingga harga per unit produk menjadi lebih rendah. Dengan melempar produk dengan harga yang murah, maka secara konsep keuntungan yang diperoleh perusahaan akan lebih maksimal. Kerap kali pandangan Minimizing Cost Maximazing Profit mengorbankan  Mutu dari suatu produk guna memperoleh profit yang sebesar-besarnya.  Pandangan Minimizing Cost Maximazing Profit sangat cocok diterapkan pada pasar yang sensitif terhadap harga. Dimana harga menjadi satu-satunya faktor penentu pengambilan keputusan.

2.    Customer Statisfaction
Konsep Customer Statisfaction merupakan konsep dimana perusahan  menjadikan kepuasan pelanggan sebagai fokus untuk memperoleh profit. Tujuan konsep Customer Statisfaction adalah sangat jelas. Yaitu untuk memenuhi kebutuhan, keinginan dan harapan pelanggan sehingga dapat menciptakan pembelian ulang atau yang lebih sering kita sebut sebagai kesetiaan atau loyalitas terhadap produk.
Faktor yang paling penting untuk menciptakan kepuasan pelanggan adalah dengan menjaga Kualitas. Mulai dari kualitas input, proses, output sampai dengan kualitas pelayanan ( service ).
Produk serta Layanan yang berkualitas akan sangat berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. Semakin tinggi kualitas suatu produk maka kepuasan yang dirasakan konsumen akan semakin meningkat. Efek domino yang ditimbulkan dari kepuasan konsumen adalah terciptanya loyalitas terhadap produk dan secara otomatis akan meningkatkan profit yang diperoleh perusahaan.

0 komentar:

Posting Komentar

 

My Secret Diary Template by Ipietoon Cute Blog Design and Waterpark Gambang